UG

Sabtu, 16 November 2013

PEMUDA DAN SOSIALISASI

PEMUDA DAN SOSIALISASI

1. INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI
ANOMI DI KALANGAN REMAJA AKIBAT KEKABURAN
Seminar Tentang Remaja
Remaja pada zaman sekarang ini dan secara psikologois sangat problenatis,sebab mungkin merasa meraka berada dalam anatomi (keadaan tanpa norma atau hukum, Red) seringkali muncul perilaku   menyimpang atau kecenderungan melakukan  pelanggaran. Kondisi ini juga memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media massa.
ORIENTASI MENDUA
Menurut salah satu dari para ahli Dr. Male, adalah orientasi yang berturnpu pada harapan orang tua,masyarakat dan bangsa yang sering bertentangan dengan keterikatan serta loyalitas terhadap peer (teman  sebaya) apakah itu di lingkungan belajar (sekolah) atau di luar sekolah Untuk mengatasi hal ini.Dr Malo mengemukakan beberapa alternatif Jalan keluar yang diambil harus memperhitungkan peranan peergroup.Program pendidikan yang  melawan arus nilai peer besar kemungkinannya tidak berhasil. Penggunaan waktu luang remaja juga diperhatikan,untuk menanggulangi masalah tersebut

.           PERAN MEDIA MASSA
Semakin permisitnya masyarakat juga tercermin pada isi media yang beredar pada masa   kanak-kanak menuju masa dewasa, ditandai beberapa ciri Pertama keinginan memenuhi dan  menyatakan identitas diri.Kedua kemampuan melepas  diri dari ketergantungan  orang tua.  Ketiga kebutuhan memperoleh akseptabilitas di tengah sesama remaja.
Sebagai jalan ke luar ahli komunikasi ini melihat perlunya  membekali remaja dengan    keterampilan berinformasi yang mencakup kemampuan menemukan, memilih menggunakan  dan mengevaluasi informasi. Keterampilan ini ada baiknya disisipkan lewat pelajaran yang ada di sekolah sehingga secara builtin menjadi bagian yang utuh dari keseluruhan prcstasi belajar remaja  disekolah masing-masing pemecahan lainnya adalah  bimbingan orang tua dalam mengkonsumsi pada media masa
PERLU DIKEMBANGKAN
Menurut para ahli Arif Gosita SH membicarakan tentang kecenderungan-kecenderungan relasi  orang tua dan remaja (KROR)  menyatakan KROR positif merupakan faktor pendukung hubungan orang tua dan remaja yang edukatif.Mengembangkan KROR yang positif, menurut    Arif Gosita bukan hal yang mudah karena harus menghadapi KROR  negatif yang terus  berkernbang, akibat situasi dan kondisi tertentu misalnya perubahan sosial Sementara itu Suwarniayati Sartomo berpendapat, remaja sebagai individu dan mas a pancaroba mempunyai    penilaian yang belum mendalam terhadap norma,etika dan agama seperti halnya orang dewasa.
Dari masalh di atas dapat disimpulkan bahwa Penghayatan mengenai proses perkembangan   bukan sebagai suatu kontinum yang  sambung  menyambung tetapi  fragmentaris,terpecah-pecah,dan setiap fragmen dan Posisi pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri.Tafsiran-tafsiran    klasik didasarkan pada anggapan bahwa kehidupan mempunyai pola yang banyak sedikitnya Pemuda sebagai suatu subyek dalam hidup,tentulah mempunyai nilai­ nilai sendiri dalam  mendukung dan menggerakkan  hidup bersama itu mengenai identifikasi pemuda seperti ini  disebut sebagai pendekatan ekosferis.
2. PEMUDA DAN IDENTITAS
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam­ macam harapan,  terutama dari generasi lainnya dapat artikan pemuda sebagai generasi penerus generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya.Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda  untuk menselaraskan diri  di  tengah­ tengah kehidupan masyarakatnya.
A    Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam keputusan Menteri Pendidikan dan  Kebudayaan Nomor:  0323/UI1978   tanggal 28 Oktober 1978 Motivasi dasar Pembinaan dan Pengembangan  Generasi Muda bertumpu pada strategi pencapaian  tujuan  nasional, seperti telah terkandung  di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.
hal ini Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda menyangkut dua pengertian yang pertama Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat  mandiri dalam   keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya 
yang kedua Generasi muda  sebagai obyek  pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan  pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhanpotensi dan kemampuan-kernampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang   melibatkan secara fungsional.

B   Masalah dan Patensi Generasi Muda
1)   Permasalahan Generasi Muda.
Berbagai permasalahan  generasi muda yang muncul pada saat ini
a) Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme di kalangan  masyarakat termasuk generasi muda.
                                          b) Kekurangpastian yang  dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
                                   c) Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal
2)    Potensi-potensi Generasi Muda/Pemuda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan
              a)  Idealisme dan daya kritis. generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam  tatanan   dan  secara wajar    mampu   mencari   gagasan   baru.
         b)   Dinamika   dan  kreatifitas pada generasi muda, maka generasi muda memiliki potensi kedinamisan dan kreatifitas yakni kemampuan dan kesediaan untuk mengadakan perubahan
        c)  Keberanian  mengambil resiko Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan,mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau  gagal
                  d)  Optimis dan kegairahan  semangat Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat.Optimisme dan kegairahan  semangat yang dimiliki  generasi muda akan merupakan daya pendorong untuk mencoba maju lagi
Melalui proses sosialisasis,individu (pemuda) akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya dengan  proses sosialisasi,individu menjadi tahu   bagaimana ia mesti bertingkah laku ditengah-tengah  masyarakat dan lingkungan   budayanya
Meskipun sosialisasi itu mungkin berbeda-beda dalam berbagai lembaga, kelompok   maupun masyarakat, namun  sasaran sosialisasi itu  sendiri banyak memiliki kesamaan
1)   Individu harus diberi ilmu pengetahuan  (keterampilan)  yang dibutuhkan bagi kehidupan  kelak  di masyarakat
                                          2)   Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
                                          3)   Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipela jari melalui latihan-Iatihan mawas diri yang tepat.
4)   Bertingkah laku selaras dengan norma atau tat a nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat umumnya
3. PERGURUAN DAN PENDIDIKAN.
A.   MENGEMBANGKAN POTENSI GENERASI MUDA

Pada kenyataannya negara-negara sedang berkembang masih  banyak mendapat kesulitan untuk penyelenggaraan  pengembangan tenaga usia muda melalui pendidikan Sehubungan dengan itu negara-negara sedang berkembang merasakan selalu kekurangan     tenaga terampil dalam mengisi lowongan­ lowongan pekerjaan tertentu yang rneminta  tenaga kerja dengan keterampiIan khusus
Hal yang sarna juga dirasakan manakala negara-negara sedang berkembang berniat   untuk melaksanakan program-program industrialisasi yang menuntut tenaga-tenaga    terampil berkualitas tinggi.
Sebagaimana upaya bangsa Indonesia untuk mengembangkan  potensi tenaga    generasi muda agar menjadi inovator-inovator yang  memiliki keterampilan dan skill  berkualitas tinggi.
mungkin difokuskan kepada angkatan muda pada tingkat SL TP/SL T A,dengan cara penyelenggaraan lomba karya ilmiah  tingkat nasional oleh lembaga Ilmu Pengetahuan    Indonesia (LIPI).  
Pembinaan dan pengembangan potensi angkatan muda pada tingkat perguruan tinggi,  lebih banyak diarahkan  dalam program-program studi  dalam berbagai ragam pendidikan formal.  
B.  PENDIDIKAN  DAN PERGURUAN TlNGGI.
Disinilah terletak arti penting dari pendidikan sebagai upaya untuk terciptanya  kualitas sumber daya manusia,sebagai prasarat utama dalam pembangunan.Suatu   bangsa akan berhasil dalam pembangunannya seeara 'self propelling' dan tumbuh  menjadi bangsa yang maju apabila telah  berhasil memenuhi minimum jumlah dan    mutu (termasuk relevansi dengan pembangunan) dalam pendidikan penduduknya.  Modernisasi Jepang agaknya merupakan  eontoh  prototype dalam hubungan ini.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar